Oleh: Wawan W. Nugraha, SE.
Pengertian Data
Pengertian Data
Data dapat kita definisikan sebagai suatu komponen yang memiliki
elemen bahan keterangan, fakta dan sumber informasi di dalamnya.
Sumber data dapat kita bagi dua meliputi data internal dan data
eksternal. Data Internal, yaitu data yang diperoleh dari dalam perusahaan
sendiri berupa laporan atau catatan kegiatan yang biasa dilakukan seperti
laporan keuangan, laporan organisasi, pemasaran, dan sebagainya.
Data eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan yang
mana ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer Adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya
contoh : Bank Indonesia Cheking, Bank Cheking, Personal Cheking, Suplier
Cheking, dan lain-lain. Penelitian yang didasarkan atas data primer disebut
penelitian primer (primary research).
Data sekunder adalah merupakan data yang sudah jadi dan
dipublikasikan untuk konsumsi umum oleh instansi/lembaga yang mengumupulkan,
mengolah dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan lain-lain.
Sumbernya bisa di Indonesia seperti publikasi dari pemerintah,
asosiasi dagang dan insdustri, buletin, hasil penelitian perguruan tinggi,
laporan tahunan perusahaan lain, indo consult, pusat data bisnis indonesia,
bisa juga diluar negeri seperti laporan bank indonesia, IMF, ADB, dan
lain-lain. Penelitian yang didasarkan atas data sekunder disebut penelitian
sekunder (secondary research).
Cara untuk memperoleh data primer dapat dilakukan dengan wawancara
atau survey berbentuk tatap muka, telepon dan surat.
Wawancara adalah proses untuk memperoleh informasi malalui
percakapan langsung dengan seorang atau lebih untuk tujuan tertentu. Jenis
wawancara ada yang formal atau tidak formal, terarah atau tidak terarah,
mencari fakta atau wawancara mendalam.
Keuntungan wawancara meliputi:
- Informasi diperolah dari tangan pertama
- Informasi diperoleh secara lengkap dan ada alasanya
- Informasi lebih mudah ditafsirkan
- Kesalahpahaman mudah diatasi.
- Data memiliki berbagai spektrum, banyak informasi didapat, tidak perlu menduga-dug
Kerugian wawancara meliputi:
- Informasi ditafsirkan subyektif
- Penampilan pewawancara mempengaruhi orang yang diwawancarai
- Ketidakmahiran pewawancara dapat menghambat perolehan data.
Maka untuk mengatasi kerugian
wawancara tersebut dapat dilakukan dengan:
- Belajar ilmu komunikasi atau kewartawanan dan latihan
- Menambah jumlah pewawancara dengan keahlian masing-masing
- Hasil wawancara didiskusikan oleh tim ahli.
- Sering diperoleh data yang bias karena ada hubungan antara pewawancara dan responden, responden tidak punya waktu, responden tidak mau menjawab, responden tidak sanggup memberikan data.
Keuntungan dan kerugian wawancara tatap muka:
- Terjadi kontak dengan responden
- Banyak masukan yang langsung antara pewawancara dapat diperoleh selain materi questioner yang telah disiapkan
- Jawaban responden kadang-kadang dipengaruhi oleh sikap dan penampilan pewawancara hingga kemungkinan banyak jawaban yang bias (tidak akurat)
- Hasil wawancara per hari relatif sedikit
- Biayarelatif tinggi.
Keuntungan dan kerugian wawancara per telepon:
- Kontak yang terjadi antara pewawancara dengan responden tidak langsung
- Banyak masukan yang dapat diperoleh selain materi questioner yang disiapkan
- Jawaban yang bias dapat dikurangi
- Ketidakakuratan data justru disebabkan oleh terbatasnya jumlah responden karena target populasi tidak tercapai sebab banyak orang belum punya telepon atau orang tidak mencantumkan namanya dibuku telepon
- Hasil wawancara per hari lebih banyak
- Biaya relatif tinggi.
Keuntungan dan kerugian wawancara via surat:
- Kontak yang terjadi antara pewawancara dengan responden melalui surat berisi questioner
- Pelaksanaannya sangat fleksibel
- Data yang bias relatif kecil
- Jumlah responden relatif harus lebih banyak untuk mencapai target populasi karena responden sering malas menjawab dan mengirim kembali questioner
- Biaya relatif murah
Cek Lingkungan
Dalam prakteknya, ada beberapa perbankan menerapkan istilah ceklink (Cek Lingkungan), yaitu mengecek kelayakan calon nasabah pembiayaan dengan metode wawancara langsung pada nara sumber di lingkungan sekitar dekat tempat tinggal nasabah, dalam hal ini bisa tetangga, dan aparat pemerintahan setempat (Kepala RT, atau RW).
Sehingga dengan sangat cepat pihak Bank dapat segera mengetahui kelayakan calon nasabah tersebut baik dari segi karakter, atau jika pernah bermasalah dalam hal utang piutang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar