Proses Pembiayaan Bank Syariah

Oleh : Wawan Wahyudin Nugraha,SE

1.  Inisiasi

Inisiasi adalah proses awal menetapkan kriteria nasabah pembiayaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Bank Syariah, kemudian melakukan evaluasi, serta memberikan keputusan hasil evaluasi. Proses inisiasi terdiri dari 3 hal yaiatu: a) Solisitasi; b) evaluasi; dan c) approval.

a.       Solitisasi

Solitisasi adalah proses mencari nasabah sesuai kriteria yang telah ditetapkan Bank Syariah

Tahapan solisitasi :

·         Penetapan target market, misal sektor industri

·         Penetapan sektor bisnis, misal industri bidang semen.

·         Penetapan risk acceptance assets criteria (RAAC), misal resiko dibidang semen beserta turunannya.

·         Penetapan nasabah yang dibiayai, misal PT. Semen Gresik, Semen Padang.

b.      Evaluasi

Evaluasi dapat dilakukan dengan cara melakukan serangkaian proses sebagai berikut:

1.       Melakukan kunjungan ke nasabah, dengan laporan kunjungan nasabah (call report) :

·         Tujuan

·         Hasil Kunjungan

·         Rencana Tindak lanjut.

2.       Melakukan pengumpulan data-data sebagai berikut:

·         Surat permohonan nasabah

·         Data legalitas

·         Data Keuangan nasabah

·         Data Jaminan

·         Proposal proyek yang dibiayai

·         Proyeksi cashflow proyek.

3.       Data dimasukkan ke dalam financing file :

a.       File Persetujuan, untuk  memuat keterangan ringkas nasabah.

b.      File Kolektibilitas, untuk memuat  laporan kunjungan.

c.       File Permintaan Informasi, untuk memuat  korespondensi internal.

d.      File Penyidikan, untuk memuat korespondensi eksternal.

e.      File Penilaian jaminan, untuk memuat data permanen.

4.       Tahapan  Evaluasi.

·         Evaluasi kelayakan usaha yang akan dibiayai.

·         Evaluasi dokumentasi legalitas, taksasi jaminan, checking (BI,Trade, Personal).

5.       Evaluasi data disajikan kedalam USULAN PEMBIAYAAN (UP), dgn outline sbb :

·         Tujuan

·         Latarbelakang Nasabah (legalitas, kepemilikan, kepengurusan, track record, dll).

·         Hubungan perbankan nasabah

·         Usaha Nasabah (sarana, proses produksi, supplier, konsumen, industri nasabah).

·         Deskripsi Proyek yang dibiayai

·         Analisa Cashflow, dan penentuan plafond pembiayaan.

Beberapa aspek penting dalam proses evaluasi yaitu: analisa jaminan, aspek syariah, pengambilan kesimpulan, dan rekomendasi struktur fasilitas, yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

c.       Approval

Account Manager  mempresentasikan Usulan Pembiayaan di depan komite pembiayaan (minimal 3 orang, yang salah satunya mempunyai limit approval).

Keputusan Komite Pembiayaan  memiliki 3 alternative:

·         DITOLAK, seluruh dokumen nasabah dikembalikan disertai surat penolakan

·         DISETUJUI, Account Manager membuat Offering letter (OL)/surat persetujuan prinsip pembiayaan yang ditandatangani oleh Direksi/Pemimpin Cabang/Kepala Divisi.

·         Offering Letter adalah dokumentasi legal berisi komitmen bank untuk membiayai usaha nasabah.

2   Dokumentasi

a.       Pre-signing documentation, meliputi:

o   OFFERING LETTER

o   Akad Pembiayaan

o   Akad dan dokumen Jaminan

o   Dokumen Pendukung : kontrak kerja, asuransi, dan lain-lain.

b.      Pre-disbursement documentation, meliputi:

o   Surat permohonan realisasi Pembiayaan. (SPRP)

o   Tanda Terima Barang

o   Surat perintah transfer dana

o   Dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam Offering letter.

3   Monitoring

a.       Regular Monitoring

·         Monitoring Aktif, yaitu mengunjungi nasabah secara reguler dan memberikan laporan kunjungan nasabah/ call report kepada komite pembiayaan/ supervisor account manager.

·         Monitoring pasif, yaitu memonitoring pembayaran kewajiban nasabah kepada bank setiap akhir bulan.

b.      Restruturisasi Pembiayaan

·         Restrukturisasi, Rekondisi, Rescheduling.

·         Penjualan Jaminan (sukarela atau litigasi)