a.
Caracter
·
Riwayat hidup nasabah,legalitas
usaha,riwayat usaha maupun riwayat hubungannya dengan Bank.
·
Reputasi dalam menepati janji
dilingkungan usahanya melalui suppliernya, pelanggannya, tetangga, dll.
·
Ketekunan dan Profil kerja.
·
Akhlak dan Nilai Integritas
·
Curriculum Vitae
b.
Capacity
·
Pendekatan Historis
o
Menilai Past performance
Nasabah
·
Pendekatan Keuangan
o
Liuiditas,Solvabilitas,Rentabilitas
·
Pendekatan Edukasi
o
Latar Belakang Pendidikan &
Keahlian
·
Pendekatan Yuridis
o
Cakap untuk melakukan
perikatan/tindakan hukum
·
Pendekatan Manajerial
o
Kemampuan melakukan fungsi
manajemen : produksi,Pemasaran dan keuangan
·
Pendekatan Teknikal
o
Kemampuan mengelola faktor
produksi,material,tenaga kerja,alat produksi,Adm & Keuangan,hub.Industrial
dsb.
c.
Capital
·
Benteng ketahanan nasabah
apabila terjadi resiko pembiayaan.
·
Menunjukkan komitmen nasabah
terhadap kelangsungan perusahaan
·
Melihat komposisi dana sendiri
yang diputar terhadap pembiayaan yang diberikan.
·
Besar kecilnya dapat dilihat
dari komponen modal pada neraca.
d.
Colateral
·
COLLATERAL VALUATION
o
Ketepatan Nilai Jaminan
·
LIQUIDITY
o
Proses likuidasi cepat atau
lambat
·
DEPRECIABILITY
o
Penyusutan/Kadar Jaminan
·
MARKETABILITY
o
Pasar/Kemudahan dalam menjual
·
CONTROLABILITY
o
Pengawasan Jaminan (
Tempat/Lokasi ).
e. Condition
Terkait dengan
faktor condition, beberapa aspek critical point bisnis yang harus diperhatikan
dalam analisa pembiayaan baik secara eksternal maupun internal dapat kita
rumuskan pada beberapa macam critical point sesuai dengan jenis bisnis/usahanya
sebagai berikut:
A. Bisnis
transportasi (Bus/Angkutan kota)
- Trayek
- Tarif
- Kebijakan pemerintah, asosiasi
- Kualitas layanan
- Memiliki resiko currency
- Manajemen .
B. Bisnis Bidang
Pendidikan
- Kurikulum pendidikan
- Kualitas guru & dosen
- Sarana & prasarana yang dimiliki
- Lokasi
- Manajemen
- Wawasan almamater.
C. Bisnis Bidang
Rumah Sakit
- Kualitas dokter
- Kualitas perawat
- Perubahan teknologi
- Sarana & prasana yang dimiliki
- Standart pelayanan
- Lokasi
- Manajemen .
D. Bisnis Bidang
Percetakan
- Kualitas designer
- Teknologi mesin
- Kualitas bahan baku
- Ketepatan delivery
- Tarif
- Memiliki resiko currency.
E. Bisnis Bidang
Perdagangan
- Supply (sumber komoditi)
- Manajemen logistik
- Demand (aspek pasar)
- Lokasi
- Kebijakan profit margin yang diinginkan.
F. Bisnis Bidang
Telekomunikasi
- Perubahan teknologi
- Kapasitas teknologi
- Kualitas engineer
- Kebijakan pemerintah, asosiasi
- Tarif
- Arpu
- Network
G. Bisnis Bidang
Perkebunan
- Penguasaan teknologi budidaya, pengendalian hama & penyakit, pemupukan, serta pembibitan.
- Lokasi perkebunan.
- Iklim.
- Kualitas engineer.
- Kontinuitas hasil produksi komiditi.
- Ada/tidaknya pabrik pengolah.
- Standarisasi mutu produk.
- Distribusi produk.
H. Bisnis Bidang
Contract Financing
- Pemilik proyek (bouheer)
- Isi kontrak
- Kualitas kontraktor
- Sharing equity dari kontraktor
- Lokasi proyek.
I. Bisnis Bidang
Apotek
- Supply (sumber obat).
- Manajemen logistik.
- Kualitas apoteker.
- Relationship dengan dokter.
- Lokasi.
- Kebijakan perolehan profit margin.
J. Bisnis Bidang
Pertambangan
- Potensi kandungan/cadangan.
- Jenis & kualitas hasil tambang.
- Teknologi peralatan yang digunakan.
- Manajemen eksplorasi.
- Lokasi.
- Distribusi hasil tambang.
K. Bisnis Bidang
Budidaya Ikan
- Teknologi budidaya, makanan, pengendalian hama & penyakit serta pembenihan.
- Kontrol kualitas air.
- Iklim.
- Kualitas engineer.
- Kontinuitas & standarisai mutu hasil produksi.
- Ada tidaknya pabrik pengolah.
- Distribusi produk.
L. Bisnis Bidang
Industri Briket Arang
- Teknologi mesin untuk menghasilkan derajat carbon.
- Ketrampilan tenaga kerja.
- Kualitas bahan baku.
- Tarif.
- Distribusi produk.
- Packging.
M. Bisnis Bidang
Transportasi Barang
- Kemampuan & kapasitas alat transportasinya.
- Kebijakan pemerintah, asosisasi.
- Tarif.
- Kualitas operator.
- Promosi.
- Memiliki resiko currency.
O. Bisnis Bidang
Industri Garmen
- Kualitas disgneer.
- Teknologi mesin.
- Kualitas bahan baku.
- Ketrampilan tenaga kerja.
- Tarif.
- Promosi.
- Distribusi produk.
P. Bisnis Bidang
Production House
- Tema cerita film
- Artis pendukung
- Sutradara & kru
- Peralatan
- Lokasi syuting
- Trend animo pemirsa saat penayangan film
Q. Bisnis Bidang
Penyiaran Radio
- Program siaran
- Kualitas penyiar
- Teknologi penyiaran radio
- Segmen pendengar dan covered area
- Tarif
- Iklan
- Promosi
R. Bisnis Bidang
Periklanan
- Programer & disgneer
- Peralatan
- Kesesuaian tema iklan
- Kru pendukung
- Media iklan
- Target pemasangan iklan
S. Bisnis Bidang
Property
- Lokasi.
- Konsep pembangunan.
- Strategi pemasaran.
- Experience developer & kontraktor.
- Tarif.
- Promosi.
- User financing.
T. Bisnis bidang
pengelolaan pelabuhan & bandara
- Sistem pengamanan penumpang.
- Sistem informasi keberangkatan & kedatangan alat transport (kapal/pesawat).
- Sistem cek in & cek out.
- Ruang tunggu penumpang & fasilitas lainnya.
- Public service & maintanance.
- Sistem ground handling pesawat & kapal, sistem pandu pesawat & kapal.
U. Bisnis Bidang
Restoran
- Juru masak (cooker)
- Resep & menu
- Rasa, penampilan, gizi
- Kebersihan & kenyamanan
- Standart layanan
- Lokasi
- Harga
V. Bisnis Bidang
Air Minum Dalam Kemasan (Amdk)
- Kualitas bahan baku air
- Teknologi mesin
- Uji layak bpom
- Packging
- Distribusi produk
- Harga.
W. Bisnis Bidang
Industri Otomotif
- Kualitas & kapasitas mesin
- Harga
- Keamanan
- Model/bentuk
- Kegunaan
- Dukungan service.
X. Industri
Bidang Farmasi
- Khasiat
- Chemister
- Teknologi mesin produksi
- R & d product
- Bpom
- Purifikasi bahan baku.
Dari uraian diatas, dapat
ditarik beberapa kesimpulan penting diantaranaya:
- Bank hanya melakukan hubungan usaha dengan perorangan, perusahaan atau kelompok usaha yang mempunyai karakter yang baik, jujur dan memiliki rasa tanggung jawab secara moral terhadap kewajibannya.
- Bank tidak mengorbankan kualitas pembiayaan yang semata-mata hanya karena mengejar pangsa pasar yang besar, margin keuntungan yang tinggi, persaudaraan, pertemanan maupun alasan lainnya.
- Tidak dibenarkan adanya pembiayaan yang disetujui tanpa analisa pembiayaan secara menyeluruh yang dilakukan oleh pejabat pembiayaan yang ber-integritas tinggi dengan mempergunakan seluruh keahlian yang dimilikinya.
- Pembiayaan yang telah disetujui tidak boleh dicairkan tanpa adanya suatu perjanjian pembiayaan yang lengkap serta menyatakan kewajiban debitur kepada bank.
- Bank tidak akan memberikan pembiayaan kepada jenis usaha yang tidak mampu menghasilkan profit margin yangg lebih tinggi dari margin yg menjadi porsi bank untuk bisa menutup biaya bank dan memberikan keuntungan baik kepada bank, nasabah maupun kepada shahibul maal.
- Bank tetap berupaya menjaga tingkat pembiayaan diklasifikasikan (diragukan dan macet) tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh Bank Indonesia (BI).
- Dalam pemberian pembiayaan wajib memper-timbangkan batasan-batasan yang berlaku mengenai BMPK, CAR dan FDR sebagaimana yang ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar