Minggu, 14 Desember 2014

Standar Memorandum Pembiayaan

Standar Memorandum Pembiayaan Usaha Menengah dan Besar

          I.    Tujuan

Penjelasan mengenai dasar dan tujuan atas diajukannya Usulan Pembiayaan
ü  Nomer surat permohonan nasabah
ü   Rincian permohonan



        II.    Profil Perusahaan


Identitas dan Legalitas Usaha
a.     Nama Perusahaan            :
b.    Alamat                             :
c.     Akta Pendirian                  :
d.    SK Kehakiman                 :
e.     Perijinan                           :
f.     NPWP/SIUP/TDP             :

Struktur Permodalan, Pemegang Saham dan Kelompok Usaha
q  Struktur permodalan dan susunan pemegang saham perusahaan
q  Kelompok Usaha (grup)
1.     Keterkaitan secara bisnis
2.     BMPK
3.     Side streaming
4.     Window dressing’


       III.    Aspek Manajemen


Kompetisi dan komitmen manajemen
Key person
q  Trade checking
Ø  Perbankan lembaga pembiayaan lainnya
Ø  Vendor atau supplier
Ø  Sumber-sumber lain

Karakter

       IV.    Kegiatan dan Kondisi Usaha

q  Bidang usaha dan pengalaman dalam bidang tersebut.
q  Aspek produksi (termasuk didalamnya aspek bahan baku, proses produksi) dan pemasaran, Untuk aspek produksi gambarkan dengan flowchart cash to cash cycle-nya.
q  Prospek, posisi, kondisi, persaingan usaha serta hal lain yang terkait, dalam hal ini dapat digunakan data makro untuk mendapat gambaran atas usaha tersebut.
q  Apabila bidang usaha perusahaan adalah jasa, perlu ditambahkan penjelasan tentang ‘track record’ dari perusahaan, yaitu mengenai proyek-proyek apa saja yang pernah dikerjakan dan diselesaikan, proyek yang masih  dikerjakan berikut rekomendasi dari bouwheer yang bersangkutan, paparkan dalam bentuk tabel

Bidang usaha jasa, harus ada analisa tambahan :
Ø  Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
Ø  Kondisi usaha, prospek serta reputasi dari bowheer, dan
Ø  Kontrak dengan bowheer, berkaitan dengan kepastian sumber pengembalian dan keamanan calon nasabah dalam pelaksanaan proyek.
Bidang usaha koperasi yang memiliki kegiatan usaha terkait dengan induk perusahaannya
Ø  Analisa terhadap kondisi dan prospek usaha dari perusahaan induk
q  nature  of business’


        V.    Pembiayaan Kepada Group


A. Pihak tidak terkait, calon nasabah merupakan Pihak Tidak Terkait, maka :

 











B. Pihak Terkait, calon nasabah merupakan Pihak Terkait
 










       VI.    Hubungan Perbankan


Atas dasar data  hasil dari BI checking yang minimal, dilakukan analisa dan investigasi lebih jauh terhadap fasilitas yang di dapat dari bank lain dan BMI (bank Checking). Disamping juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan ‘cross checking’, melalui ‘bank statement’ calon nasabah, terhadap kelayakan nilai penjualan atau revenue yang diinformasikan oleh calon nasabah, baik yang bersifat historis maupun proyeksi.


     VII.    Analisa Laporan Keuangan


Tampilkan secara ‘highlight’ :
Ø  Common size ratios
Ø  Profitability ratios
Ø  Liquidity ratios
Ø  Financial leverage ratios
Ø  Activity ratios



Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa keuangan :
Ø  Data harus up to date
Ø  Kebenaran dan kewajaran data harus diteliti, cocokkan dengan siklus usaha dan siklus kas yang sudah diketahui
Ø  Stressing yang berbeda pada bidang usaha yang berbeda

    VIII.    Analisa Kebutuhan Pembiayaan

Sifat dari keperluan pembiayaan dapat diketahui dari siklus usaha calon nasabah/perusahaan,  tentukan nasabah tersebut.
Ø  Seasonal (musiman)
Ø  Volatile (berubah)
Ø  Secara bertahap meningkat sesuai dengan perkembangan usaha.
Ø  Insidentil atau perusahaan dengan struktur dananya memang memerlukan pembiayaan secara permanen
Jumlah pembiayaan yang diperlukan calon nasabah perlu ditinjau secara teliti dan komprehensif dengan memperhatikan dan memperhitungkan cashflow untuk seluruh kegiatan usaha.
Ø  Untuk investasi perlu dilakukan ‘cross checking’ dengan vendor lain atas harga barang yang akan dibeli,
Ø  Untuk modal kerja, secara ‘cash cycle’ kita dapat memperhitungkan secara tepat kebutuhan modal kerja minimal calon nasabah
Inti dari analisa di atas adalah untuk menghindari :
-          Memberikan permohonan pembiayaan yang sudah di mark up nilainya
-          Pembiayaan yang memiliki indikasi untuk menyimpang dalam penggunanaan nantinya.


       IX.    Analisa Sumber Pengembalian & Cashflow

q  Jasa
-          Sangat bergantung pada perusahaan pemberi order
-          Analisa terhadap kontrak
q  Manufaktur
-          Kualitas profit
Analisa pasar (penyerapan produk)
Proses produksi (pengadan bahan baku)
q  Project Financing
-          Revenue atau cashflow project (single cashflow)
-          Analisa kontrak

Kelemahan dari penggunaan single cashflow
q  Salah dalam melakukan ‘setting’ pembiayaan (kebutuhan modal kerja yang evergreen)

Hal lain yang perlu diingat adalah, dalam hal pembuatan cashflow harus digunakan asumsi yang konservatif dan untuk pembiayaan dengan skim Mudharabah cashflow tersebut harus ditandatangani dan disepakati oleh pihak nasabah.

        X.    Alur Pembiayaan dan Pemenuhan Atas Aspek Syari’ah


Ilustrasikan dan jelaskan dengan diagram alur dari pembiayaan ke calon nasabah dan tentukan jenis pembiayaan berikut cara pembayaran kewajiban yang dianggap tepat secara syariah. Dengan demikian, aspek syari’ah (sesuai rukun dan hukumnya) dari pembiayaan di atas dapat dipenuhi.



       XI.    Perhitungan APR

Ø  Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi nasabah pada keuntungan BMI atas pembiayaan yang diberikan.

Ø  Salah satu tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui apakah ‘pricing’ yang diberikan cukup menguntungkan dan kompetitif atau tidak.
Ø  Hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan APR ini adalah asumsi yang digunakan, terutama asumsi tentang pengendapan dana nasabah di BMI. Kebanyakan A/O menggunakan asumsi yang tidak mungkin untuk dipenuhi demi untuk mendapatkan nilai.


     XII.    Analisa Jaminan


Jaminan merupakan garansi yang mengikat baik secara moral maupun materiel dari nasabah, untuk itu terhadap jaminan perlu dilakukan investigasi yang teliti dan akurat (dituangkan dalam bentuk laporan) menyangkut hal-hal sebagai berikut :
Ø  nilai taksasi dan likuidasi
Ø  kondisi dan letak jaminan
Ø  kepemilikan, dalam hal kepemilikan harus diketahui secara jelas bahwa status tanah tersebut tidak dalam sengketa dan potensial bermasalah.
Apabila terdapat lebih dari satu jaminan, maka penulisannya dalam lembaran UP diurutkan berdasarkan tingkat likuiditas dari jaminan tersebut, hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan review.

    XIII.    Analisa Risiko


Ø  Berdasarkan pengetahuan atas siklus usaha / nature bisnis calon nasabah,  berikan analisa yang obyektif atas risiko-risiko yang terkait dan dapat timbul dari kegiatan usaha calon nasabah, misalnya analisa risiko terhadap ketersediaan bahan baku untuk jenis usaha industri dan lain sebagainya.
Ø  Termasuk juga dalam analisa ini adalah analisa sensitifitas, yang pada prinsipnya adalah membuat skenario jika terjadi kondisi yang menyebabkan penurunan revenue sebagai sumber pengembalian pembiayaan serta peningkatan harga beli barang investasi dan/atau biaya operasional.
Ø  Risiko-risiko yang terkait dalam setiap jenis usaha haruslah diketahui dengan baik, dengan demikian kita dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dalam rangka pengelolaan terhadap risiko-risiko.

    XIV.    Kesimpulan dan Rekomendasi


Atas dasar pemaparan fakta, data dan informasi di atas berikan suatu kesimpulan yang mengarah kepada suatu konklusi yang dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang dituangkan dalam bentuk rekomendasi, dimana di dalamnya terkandung keputusan tentang struktur pembiayaan (Term & Condition), antara lain menyangkut ; Jenis fasilitas, jumlah pembiayaan yang diberikan, harga jual, bagi hasil yang ditetapkan, jangka waktu pembiayaan (term/tenor), biaya administrasi.

     XV.    Catatan


Format analisa ini digunakan untuk skala usaha menengah dan korporasi, sedangkan untuk usaha skala kecil dan mikro format ini dapat dijadikan sebagai kerangka acuan, hanya saja penekanannya berbeda, untuk usaha dengan skala kecil dan mikro pendekatan yang dilakukan lebih kepada pendekatan personal, sehingga analisanya cenderung kepada analisa karakter dan komunitas dimana calon nasabah berdomisili, disamping analisa terhadap kegiatan usaha calon nasabah itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar